Contoh Soal Dan Jawaban Analisis Laporan Keuangan
Secara sederhana Analisis laporan keuangan (ALK) merupakan suatu proses melakukan evaluasi perkembangan dan analisis resiko ekonomi suatu bisnis atau perusahaan. Sedangkan analisis laporan keuangan (ALK) merupakan proses menganalisis laporan keuangan entitas/perusahaan dengan menggunakan berbagai macam alat dan juga teknik analisis sehingga menhasilkan informasi yang nantinya akan digunakan untuk menentukan langkah strategis perusahaan/bisnis kedepannya.
Pengertian Analisis Laporan Keuangan Menurut Para Ahli
Harahap (2015:190)
“Analisis laporan keuangan adalah menguraikan berbagai pos yang ada di dalam laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang memiliki makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif ataupun data non-kuantitatif.
Hal tersebut dilakukan dengan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.”
Prastowo (2015:50)
“Analisis laporan keuangan adalah suatu proses yang penuh dengan pertimbangan dalam rangka membantu evaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu.
Hal tersebut dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan di masa yang akan datang.”
Herry (2015:132)
“Analisis laporan keuangan adalah suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur – unsurnya dan menelaah masing – masing dari unsur tersebut guna mendapatkan pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.”
Najmudin (2011:64)
“Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penguraian data atau informasi yang terdapat dalam laporan keuangan menjadi komponen – komponen tersendiri, menelaah setiap komponen, dan mempelajari hubungan antara komponen tersebut dengan memakai teknik analisis tertentu agar didapatkan pemahaman yang tepat dan gambaran yang komprehensif tetantang informasi tersebut.”
Munawir (2010:35)
“Analisis laporan keuangan adalah penelaahan atau mempelajari daripada hubungan – hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.”
Leopold A. Brenstein (1983:3)
“Analisis laporan keuangan adalah proses penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data / informasi lainnya untuk melihat dari laporan itu berbagai ukuran dan hubungan tertentu yang sangat bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan.”
Contoh Soal dan Jawaban Analisis Laporan Keuangan
1. Dalam rangka untuk melengkapi laporan neraca, laporan perubahan modal, dan laporan laba rugi, perusahaan juga diharuskan untuk membuat laporan.....
A. arus kas
B. pengambilan prive pemilik perusahaan
C. nama kreditur dan debitur
D. Jurnal penyesuaian
Jawaban : A
Penjelasan : Untuk melengkapi laporan neraca, laporan perubahan modal, dan laporan laba rugi, maka diperlukan laporan arus kas. Laporan arus kas ini berisi informasi yang menggambarkan kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan dengan menggunakan basis kas.
2. Manfaat dari laporan arus kas adalah menyediakan informasi untuk....
A. melihat persamaan antara laba bersih dan arus kas operasi
B. mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam membayar dividen kepada pemegang saham
C. mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan kas pada tahun buku
D. menyusun laporan perubahan modal
Jawaban B
Penjelasan : Melalui laporan arus kas dapat dievaluasi apakah perusahaan mampu untuk memenuhi semua kewajibannya, termasuk untuk membayar dividen kepada pemegang saham
3. Dalam menyusun laporan keuangan, perusahaan diharuskan menggunakan basis....
A. akrual
B. biaya
C. kas
D. tunai
Jawaban A
Penjelasan : penggunaan basis akrual dalam menyusun laporan keuangan dengan pertimbangan bahwa basis akrual mencatat beban dan pendapatan yang dikaitkan dengan aktivitas ekonomi dan penerimaan atau pembayaran kas saat terjadi transaksi.
Opsi B : salah, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak dapat mewakili laporan keuangan secara keseluruhan.
Opsi C : salah, Pada basis kas, pengakuan beban dan pendapatan dikaitkan hanya dengan saat terjadi penerimaan atau pembayaran kas
Opsi D Salah, basis tunai sama dengan basis kas
4. Aktiva yang diharapkan bisa dikonversikan menjadi uang kas dalam jangka waktu kurang dari satu tahun atau satu siklus operasi disebut....
A. current assets
B. financial assets
C. operating investment
D. operating assets
Jawaban A
Penjelasan : current assets merupakan aktiva yang diharapkan dapat diubah menjadi uang kas dalam jangka waktu pendek
Opsi B : Salah, financial assets merupakan investasi yang dimiliki oleh perusahaan dalam bentuk sekuritas utang atau sekuritas saham
Opsi C : Salah, yang dimaksudkan dengan operating investment adalah kegiatan perolehan dan pemeliharaan berbagai bentuk investasi
Opsi D : Salah, operating assets adalah investasi dalam bentuk pembelian tanah, pendirian bangunan, dsbnya
5. Pengalokasian harga perolehan historis untuk aktiva sumber daya alam menjadi beban depresiasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan....
A. depresiasi garis lurus
B. double decline balance
C. ekstrasi
D. unit of activity
Jawaban C
Penjelasan : Pendekatan ekstrasi atau produk yang dihasilkan digunakan untuk menentukan besarnya beban deplesi untuk sumber daya alam
Opsi A : Salah, metode depresiasi garis lurus digunakan untuk menghitung besarnya beban depresiasi aktiva tetap
Opsi B : Salah, metode ini digunakan untuk perhitungan beban depresiasi aktiva tetap
Opsi D : Salah, metode ini juga digunakan untuk menentukan beban depresiasi aktiva tetap
6. Data Perusahaan Y : Kas Rp 550.891,00; Piutang Usaha Rp 769.000,00; Persediaan Rp 1.251.336,00; Total aktiva tetap yang dimiliki Rp 2.330.181, besarnya Penjualan selama satu periode Rp 5.660.500,00; Utang lancar yang dimiliki perusahaan Rp 3.045.408; Total modal pemegang saham Rp 1.856.000,00. Dari data-data ini, besarnya account receivable turnover adalah....
A. 3,75
B. 4,52
C. 7,36
D. 10,27
Jawaban C
Penjelasan : Untuk menghitung ratio turnover account receivable digunakan rumus : perbandingan antara penjualan dan piutang dagang
7. Yang dimaksudkan dengan working capital atau modal kerja adalah selisih perbedaan antara....
A. aktiva lancar dan kewajiban lancar
B. aktiva lancar dan modal pemegang saham
C. pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang
D. kewajiban lancar dan modal pemilik perusahaan
Jawaban A
8. Data Perusahaan Y : Kas Rp 550.891,00; Piutang Usaha Rp 769.000,00; Persediaan Rp 1.251.336,00; Total aktiva tetap yang dimiliki Rp 2.330.181, besarnya Penjualan selama satu periode Rp 5.660.500,00; Utang lancar yang dimiliki perusahaan Rp 3.045.408; Total modal pemegang saham Rp 1.856.000,00. Dari data-data ini, besarnya current ratio yang dimiliki Perusahaan Y adalah....
A. 0,84
B. 1,10
C. 1,18
D. 1,39
Jawaban A
Penjelasan : Current ratio merupakan perbandingan antara total current assets dan current liabilities
9. Hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis beban penjualan adalah analisis....
A. atas beban piutang yang berhasil ditagih
B. atas beban pemeliharaan barang yang diperdagangkan
C. hubungan antara beban penjualan dan jumlah unit yang terjual
D. hubungan antara beban penjualan dan pendapatan
Jawaban D
10. Dalam analisis angka indeks, tahun yang dijadikan sebagai tahun dasar adalah tahun dimana....
A. kinerja perusahaan dinyatakan berada dalam kondisi normal
B. sumber modal perusahaan terbesar berasal dari internal perusahaan
C. perusahaan tidak memiliki kewajiban jangka pendek yang besar
D. tingkat penjualan perusahaan mengalami peningkatan
Jawaban A
Penjelasan : Pemilihan tahun dasar ini dengan asumsi bahwa tahun yang dipilih adalah tahun dimana kondisi ekonomi perusahaan dianggap stabil, tidak banyak gejolak, dengan tingkat inflasi yang rendah.
11. Dalam melakukan analisis dengan menggunakan metode Du pont, dibutuhkan dua data laporan keuangan, yaitu....
A. Laporan laba rugi dan Neraca
B. Laporan laba rugi dan Laporan perubahan modal
C. Laporan perubahan modal dan Laporan arus kas
D. Laporan perubahan modal dan Neraca
Jawaban A
Penjelasan : Dalam metode Du pont dibutuhkan gabungan dua data keuangan sekaligus, yaitu Laporan laba rugi dan Neraca sebab dalam metode Du Pont, analisis dilakukan dengan cara menggabungkan sekaligus analisis atas tiga kegiatan utam perusahaan, yaitu pendanaan, investasi, dan operasi
12. Laporan arus kas melaporkan kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan dengan menggunakan basis....
A. akrual
B. biaya
C. penjualan
D. kas
Jawaban D
Penjelasan : Laporan arus kas merupakan laporan yang harus dibuat oleh perusahaan untuk melengkapi laporan laba rugi dan neraca. Oleh karena laporan laba rugi dan neraca yang dibuat dengan basis akrual memiliki kelemahan yaitu kurang bisa diandalkan dalam pengambilan keputusan karena mengandung ketidakpastian, maka kelemahan ini dilengkapi dengan informasi pelaporan yang menggunakan basis kas. Informasi dengan basis kas memiliki kualitas informasi yang dapat diandalkan, namun kurang relevan. Jadi, informasi basis akrual dan informasi basis kas pada posisi saling melengkapi
13. Informasi arus kas yang merupakan aktivitas operasi adalah mengenai pembelian dan penjualan....
A. aktiva tetap
B. barang dagangan
C. saham
D. utang obligasi
Jawaban A
Penjelasan : Informasi yang termasuk ke dalam arus kas dari aktivitas operasi adalah pembelian dan penjualan investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset tidak berwujud
14. Salah satu rasio keuangan yang dibutuhkan dalam membuat laporan laba rugi proyeksian (proforma) adalah rasio....
A. marjin beban bunga
B. perputaran aset tetap
C. perputaran persediaan
D. pertumbuhan penjualan
Jawaban D
Penjelasan : Ratio pertumbuhan penjualan digunakan dalam mebuat laporan laba rugi proyeksian (proforma)
15. Proses penilaian pada analisis prospektif adalah proses mengkonversi peramalan menjadi estimasi nilai perusahaan. Biasanya nilai perusahaan ini diwujudkan dalam bentuk....
A. harga investasi
B. harga saham
C. marjin laba
D. total dividen
Jawaban B
Penjelasan : Penilaian adalah proses mengkonversi peramalan menjadi nilai perusahaan. Nilai perusahaan biasanya diwujudkan dalam bentuk harga saham.
16. Perusahaan Y memiliki kas sebesar Rp 300,00; efek sebesar Rp 300,00; utang dagang Rp 440,00; piutang Rp 260,00; utang wesel Rp 200,00; utang pajak Rp 260,00; persediaan sebesar Rp 940,00; utang hipotik Rp 700,00, dan akumulasi depresiasi Rp 200,00. Berdasarkan data ini, besarnya current ratio adalah....
A. 100%
B. 150%
C. 200%
D. 250%
Jawaban C
Penjelasan : Current ratio merupakan perbandingan antara current assets (aktiva lancar) dengan current liabilities (utang lancar)
17. Jika perusahaan mempunyai total utang jangka panjang Rp 60 juta, pinjaman jangka pendek Rp 15 juta, pinjaman jangka panjang Rp 20 juta, total ekuitas pemegang saham Rp 45 juta, kas dan setara kas Rp 15 juta. Besarnya Net debt to equity ratio adalah....
A. 0.33
B. 0,44
C. 0,66
D. 0,78
Jawaban B
Penejelasan : Net debt to ratio adalah perbandingan antara pinjaman jangka pendek ditambah pinjaman jangka panjang dikurangi kas dan setara kas dan total ekuitas pemegang saham
18. Dalam analisis 5C, collateral berhubungan dengan....
A. besarnya agunan
B. kondisi ekonomi mikro
C. kejujuran
D. modal yang dimiliki
Jawaban A
Penjelasan : Collateral berhubungan dengan besarnya agunan
Opsi B : Salah, kondisi ekonomi mikro merupakan condition dalam 5C
Opsi C : Salah, kejujuran merupakan caracter yang dinilai oleh pemberi kredit kepada calon debiturnya
Opsi D : Salah, besarnya modal yang dimiliki merupakan capital dalam 5C
19. Apabila hasil perhitungan Z score lebih kecil dari 1,20 maka perusahaan diprediksi....
A. akan tetap survive/bertahan
B. harus melakukan restrukturisasi
C. mengalami kebangkrutan
D. tidak akan mengalami pailit
Jawaban C
Penjelasan : Menurut Altman, perusahaan yang memiliki Z score lebih kecil dari 1.81 adalah perusahaan yang diprediksi akan mengalami kebangkrutan
20. Pada umumnya kegiatan suatu perusahaan berhubungan dengan aktivitas....
1. investasi
2. operasional
3. pendanaan
Kegiatan perusahaan selalu berhubungan dengan aktivitas investasi, operasional, dan pendanaan.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Tujuan Dasar Analisis Laporan Keuanagn (ALK) untuk membantu para pengguna laporan keuangan dalam memperkirakan masa yang akan datang suatu entitas dengan cara membandingkan, mengevaluasi, dan juga menganalisis tendensi dari setiap aspek keuangan suatu entitas.
Selain itu, Ada Beberapa tujuan lain yang tidak kalah pentingnya yaitu :
- Bisa dipakai sebagai pembanding dengan entitas lain yang sejenis mengenai hasil yang berhasil mereka raih.
- Melakukan penilaian terhadap kinerja manajemen perusahaan.
- Mengetahui berbagai macam langkah perbaikan di masa yang akan datang berdasarkan hasil analisis terhadap posisi keuangan.
- Mengetahui berbagai kekuatan atau potensi yang dimiliki oleh perusahaan.
- Mengetahui berbagai kelemahan atau kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan.
- Menilai kewajaran dari laporan keuangan yang disajikan.
Dari sudut pandang lain tujuan analisis laporan keuangan menurut Bernstein (1983:32) yang disampaikan oleh Sofyan (2007:18) adalah sebagai berikut.
- Screening
- Understanding
- Forecasting
- Diagnosis
- Evaluation
Berikut penjelasan dari poin – poin di atas.
1. Screening
Proses analisis dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengetahui kondisi dan juga situasi suatu entitas dan laporan keuangan tanpa harus terjun secara langsung ke lapangan.
2. Understanding
Dengan melakukan proses analisis, informasi yang masih mentah dari laporan keuangan akan menjadi lebih detail, mendalam, dan luas.
Hubungan satu pos dengan pos yang lainnya ini akan bisa menjadi suatu indicator atau tolak ukur tentang posisi dan juga prestasi keuangan perusahaan serta memperlihatkan bukti kebenaran dalam penyusunan laporan keuangan.
Oleh karena itu dapat memahami kondisi dari perusahaan, keuangannya, dan apa yang dihasilkannya.
3. Forecasting
Proses analisis dipakai untuk bisa memprediksi atau meramalkan keadaan keuangan suatu entitas atau perusahaan di masa depan.
4. Diagnosis
Proses analisis dimaksudkan untuk dapat menggambarkan atau melihat berbagai kemungkinan masalah yang terjadi, baik dalam manajemen, operasi, keuangan, atau masalah lain yang ada di perusahaan.
5. Evaluation
Proses analisis dilakukan untuk menilai berbagai pencapaian atau prestasi yang sudah di capai oleh semua pihak yang mengelola perusahaan.
Metode Analisis Laporan Keuangan
Dalam Melakukan Proses Analisi Laporan Keuangan ada 2 Metode umum yang digunakan yatu :
1. Metode Horisontal (Dinamis)
Metode horizontal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara melakukan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode sehingga akan diketahui perkembangannya.
Metode ini dikatakan dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun. Artinya metode ini menjadikan periode sebelumnya sebagai dasar untuk melakukan perbandingan terhadap laporan pada periode sekarang dan seterusnya.
2. Metode Vertikal (Tetap/Statis)
Metode vertikal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada periode tertentu, yaitu dengan melakukan perbandingan antara pos satu dengan yang lainnya pada laporan keuangan di periode yang sama.
Metode ini dikatakan statis atau tetap karena metode ini hanya membandingkan berbagai pos laporan keuangan pada periode yang sama.
Teknik Analisis Laporan Keuangan
Berikut beberapa teknik yang digunakan dengan berbagai metode.
- Teknik komparatif.
- Teknik analisis
- Teknik common size statement.
- Teknik index time series.
- Teknik rasio.
- Teknik analisis sumber dan penggunaan dana.
- Teknik analisis break even point.
- Teknik analisis gross profit.
- Teknik dupont analysis.
Berikut pembahasan dari setiap teknik tersebut.
1. Teknik Komparatif / Perbandingan
Teknik komparatif atau teknik perbandingan adalah teknik yang digunakan untuk melakukan analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk 2 periode atau lebih dengan menunjukan:
- Data absolut atau berbagai jumlah dalam satuan rupiah.
- Kenaikan atau pun juga penurunan dalam jumlah rupiah.
- Kenaikan atau pun juga penurunan dalam persentase.
- Perbandingan yang dinyatakan dalam bentuk rasio.
- Persentase total.
2. Teknik Analisis Trend atau Tendensi
Teknik analisis trend adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui trend atau tendensi dari kondisi keuangan perusahaan, apakah menunjukkan kecenderungan tetap, naik atau bahkan menurun.
Hal tersebut dilakukan dengan cara membuat plot atas rasio keuangan dari waktu ke waktu.
Hal ini sangat penting dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah keadaan perusahaan sudah membaik atau memburuk dari waktu ke waktu.
3. Teknik Analisis Laporan dengan Persentase per Komponen (Common Size Statement)
Teknik analisis laporan dengan persentase per komponen adalah teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada setiap aktiva terhadap total aktiva-nya.
Selain itu juga untuk mengetahui struktur modal dan juga beban yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4. Teknik Index Time Series
Teknik index time series adalah teknik analisis terhadap informasi historis yang dibutuhkan untuk melihat berbagai trend yang mungkin terjadi.
Selanjutnya bisa menganalisis apa yang terjadi dibalik angka trend – trend tersebut. Dalam metode ini berbagai macam perubahan structural yang akan berdampak terhadap angka – angka keuangan harus diperhatikan.
Berikut ini merupakan beberapa contoh dari perubahan strukturan yang dapat berpengaruh terhadap trend keuangan suatu perusahaan:
- Peraturan pemerintah.
- Perubahan kompetisi.
- Perubahan teknologi.
- Akuisisi dan juga marge (penggabungan perusahaan).
5. Teknik Analisis Rasio
Teknik analisis rasio adalah suatu teknik analisis untuk mengetahui hubungan dari setiap akun tertentu yang terdapat di dalam laporan posisi keuangan (neraca) atau laporan laba rugi secara individu atau gabungan dari kedua laporan tersebut.
Sebenarnya terdapat 15 rasio keuangan, namun kali ini akan dijelaskan 7 macam rasio keuangan yang sering digunakan yaitu.
- Rasio likuiditas.
- Rasio solvabilitas.
- Rasio profitabilitas.
- Rasio pasar: dividen yield.
- Rasio pasar: price earning ratio.
- Rasio pasar: price to book value.
- Rasio arus kas bebas.
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang membicarakan apakah perusahaan bisa melunasi atau membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancarnya (likuid) atau tidak.
Rumusnya:
Current Ratio = Aset Lancar / Utang Jangka Pendek
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang berbicara apakah suatu entitas bisa melunasi semua utangnya (solvent) atau tidak (insolvent).
Rumusnya:
Debt to Equity Ratio = Total Utang / Total Modal
Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang berbicara tentang apakah suatu entitas bisa menghasilkan keuntungan (profitable) atau tidak.
Rumusnya:
Return on Equity = Laba Bersih / Total Modal
Rasio Pasar
Rasio pasar adalah sekumpulan rasio yang membicarakan tentang nilai perusahaan relative terhadap nilai buku perusahaan. Rasio ini terdiri dari Dividen Yield, Price Earning Ratio, Price to Book Value, dan 2 rasio lainnya.
Rumus Dividen Yield:
Deviden perSaham = Pembayaran Deviden / Jumlah Saham Beredar
Deviden Yield= Deviden per Saham / Harga Saham
Rumus Price Earning Ratio:
Earning per Share = Laba Bersih / Jumlah Saham Beredar
Price Earning Ratio = Harga Saham / Earning per Share
Rumus Price to Book Value:
Book Value = Total Modal / Jumlah Saham Beredar
Price to Book Value = Harga Saham / Book Value
Rasio Arus Kas Bebas
Adalah rasio yang membicarakan sisa perhitungan arus kas yang dihasilkan oleh perusahaan pada akhir periode keuangan atau setelah dikurangi belanja modal untuk pengembangan perusahaan.
Rumusnya:
Book Value = Arus Kas Operasi - Belanja Modal
6. Teknik Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
Adalah teknik analisis yang dipakai untuk mempelajari bagaimana suatu entitas atau perusahaan dalam mengaplikasikan kebijakan investasinya dan mengaplikasikan kebijakan finansialnya selama periode tertentu dari kegiatan operasinya (pada umumnya 1 tahun).
7. Teknik Analisis Break Even Point
Teknik analisis break even point adalah suatu analisis untuk dapat menentukan tingkat penjualan yang harus diraih oleh suatu entitas supaya entitas tersebut tidak mengalami kerugian, namun juga belum mendapatkan keuntungan.
Dengan menggunakan analisis ini akan diketahui berbagai macam tingkat keuntungan ataupun kerugian terhadap suatu tingkat penjualan.
8. Teknik Analisis Gross Profit
Teknik analisis gross profit adalah suatu analisis yang bertujuan untuk mengetahui berbagai macam sebab perubahan laba kotor suatu entitas dari suatu periode ke periode lainnya atau perubahan laba kotor dari suatu periode dengan laba yang dianggarkan untuk periode tersebut.
9. Teknik Dupont Analysis
Dupont analysis adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktivanya dan bisa mengukur tingkat profit atas penjualan yang didapatkan oleh perusahaan.
Analisis ini dipakai degan tujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas perusahaan dalam memutar modalnya.
Para manajemen perusahaan dapat memakai teknik ini untuk menganalisis berbagai cara yang bisa memperbaiki kinerja perusahaan.
Model Analisis Laporan Keuangan
Terdapat beberapa model dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan yaitu :
1. Bankruptcy Model
Bankruptcy model adalah model yang memberikan rumusan untuk menilai kapan suatu perusahaan akan mengalami kebangkrutan atau gulung tikar.
Dengan memakai suatu rumus yang diisi dengan menggunakan rasio keuangan, maka akan bisa diketahui suatu angka tertentu yang akan menjadi bahan untuk memprediksi kapan kemungkinan suatu perusahaan akan bangkrut.
2. Net Cash Flow Prediction Model
Net Cash Flow Prediction model adalah model yang didesain untuk mengetahui seberapa besar arus kas masuk bersih suatu perusahaan pada periode yang akan datang.
3. Take Over Prediction Model
Take Over Prediction model adalah model yang dimaksudkan untuk mengetahui kapan kemungkinan suatu entitas akan diambil alih oleh perusahaan lain.
Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan
Terdapat beberapa keterbatasan atau kekurangan dalam melakukan analisis laporan keuangan, yaitu sebagai berikut.
- Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, sehingga kelemahan yang ada di dalam laporan keuangan harus selalu diingat – ingat. Hal tersebut supaya kesimpulan dari hasil analisis tidak salah.
- Objek dalam melakukan proses analisis laporan keuangan hanyalah laporan keuangan. Untuk dapat memberikan suatu penilaian terhadap laporan keuangan tidak cukup hanya dengan menggunakan angka – angka yang terdapat pada laporan keuangan. Tapi juga harus melihat beberapa aspek lainnya seperti situasi ekonomi, gaya manajemen, situasi industry, tujuan perusahaan, budaya perusahaan, dan budaya masyarakat.
- Objek dalam proses analisis adalah informasi historis yang mencerminkan masa lalu dan keadaan ini bisa berbeda dengan keadaan di masa yang akan datang.
- Apabila melakukan perbandingan dengan perusahaan lain, maka harus dilihat beberapa perbedaan prinsip yang dapat menjadi penyebab perbedaan angka. Misalnya prinsip akuntansi, ukuran perusahaan, jenis industry, periode laporan, laporan individual atau konsolidasi, motif perusahaan.
- Laporan keuangan hasil konsolidasi atau hasil dari konversi mata uang asing harus mendapatkan perhatian khusus. Hal tersebut dikarenakan perbedaan dapat terjadi karena maslah kurs konversi atau metode konsolidasi.
Contoh Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka
Berikut merupakan contoh ALK PT Gudang Garam, Tbk periode 2010 – 2014.
Profil PT Gudang Garam, Tbk
PT Gudang Garam, Tbk adalah produsen rokok kretek yang terkenal di Indonesia. Didirikan pada tanggal 26 Juni 1958 oleh Surya Wonowidjojo di Kediri.
Pada akhir tahun 2014, PT Gudang Garam, Tbk dengan pangsa pasar rokok dalam negeri sekitar 21,9% (riset Nielsen).
PT Gudang Garam, Tbk menyediakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 33.575 orang yang sebagian besar terlibat dalam produksi rokok.
PT Gudang Garam, Tbk mempunyai fasilitas produksi di 2 lokasi yaitu di Kediri dan di Gempol.
PT Gudang Garam, Tbk juga mempunyai fasilitas percetakan kemasan rokok, dan juga mempunyai 3 anak perusahaan yaitu PT Surya Madistrindo sebagai distributor, PT Surya Pemenang sebagai produsen kertas karton kemasan rokok Gudang Garam, dan PT Surya Air sebagai penyedia jasa penerbangan tidak berjadwal.
Visi:
“Menjadi perusahaan terkemuka kebanggaan nasional yang bertanggung jawab dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, serta manfaat bagi segenap pemangku kepentingan secara berkesinambungan.”
Misi:
Catur Dharma yang sebagai misi dari perseroan:
- Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas adalah suatu kebahagiaan.
- Kerja keras, ulet, jujur, sehat, dan beriman adalah prasyarat kesuksesan.
- Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerjasama dengan orang lain.
- Karyawan adalah mitra usaha yang utama.
Data Laporan Keuangan PT Gudang Garam, Tbk Periode 2010 – 2014
Untuk data laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk bisa kamu download atau melihatnya dalam link berikut ini.
Laporan Tahunan PT Gudang Garam, Tbk periode 2010.
Laporan Tahunan PT Gudang Garam, Tbk periode 2011.
Laporan Tahunan PT Gudang Garam, Tbk periode 2012.
Laporan Tahunan PT Gudang Garam, Tbk periode 2013.
Laporan Keuangan PT Gudang Garam, Tbk periode 2014.
Analisis Vertikal Common Size
Pada analisis common size menunjukan bahwa PT Gudang Garam, Tbk menginvestasikan asset sebagian besar pada asset lancar yaitu secara berurutan dari tahun 2010 s/d 2014 sebesar 74,52%; 77,73% ; 72,16% ; 68,16% dan 66,26% dari total asset.
Komposisi asset lancar dari tahun 2012 sampai 2014 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2010 sampai 2011.
Sedangkan untuk komposisi asset tidak lancar mengalami kenaikan dari tahun 2012 sampai 2014 dan mengalami penurunan dari tahun 2010 ke 2011.
PT Gudang Garam, Tbk pada tahun 2010 s/d 2014 menginvestasikan sebagian besar asset-nya pada persediaan yaitu sebesar 65,62%; 71,68%; 64,20%; 59,57% dan 59,67% dari total asset perusahaan setiap tahunnya.
Pada pos passive, kewajiban jangka pendek lebih dominan dari total kewajiban perusahaan. Penurunan hanya terjadi pada tahun 2011 ke 2012 dari 34,62% menjadi 33,25%.
Sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 mengalami peningkatan yaitu sebesar 39,58% dan 40,85%. Untuk kewajiban jangka panjang dari tahun 2010 s/d 2014 mengalami penurunan yaitu sebagai berikut 3,06%; 2,57%; 2,65%; 2,48% dan 2,08%.
Untuk jumlah ekuitas atau modal, komposisi ekuitas lebih dominan dibandingkan dengan komposisi kewajiban pada pos passive.
Pada tahun 2010 ke 2011 terjadi penurunan ekuitas yaitu dari 69,35% menjadi 62,81%. Sedangkan pada tahun 2011 ke 2012 terjadi kenaikan dari 62,81% menjadi 64,10%.
Dan terjadi penurunan kembali dari tahun 2012 sampai 2014 yaitu 64,10%; 57,94% dan 57,07%.
Besarnya komposisi ekuitas mencerminkan kuatnya posisi perusahaan di tahun 2010 dimana total ekuitas berada pada posisi 69,95%.
Tentunya hal tersebut memberikan keuntungan bagi para pemegang saham PT Gudang Garam, Tbk.
Dimana hal tersebut bisa tergambarkan dari besarnya saldo laba yang belum dicadangkan dari tahun 2010 sampai 2012 yang secara rata – rata di atas 50% dari total kewajiban dan ekuitas perusahaan.
Oleh karena itu nilai tersebut digunakan sebagai dasar perhitungan deviden yang akan dibagikan kepada para pemegang saham.
Analisis Horisontal Komparatif
Dengan metode analisis horizontal dan dengan teknik komparatif memperlihatkan untuk asset lancar dari tahun 2010 ke 2011 mengalami kenaikan sebesar 32,62%.
Tahun 2011 ke 2012 turun sebesar 1%. Pada tahun 2012 ke 2013 naik sebesar 16%. Dan pada tahun 2013 ke 2014 juga mengalami penurunan sebesar 11%.
Pada asset tidak lancar pada tahun 2010 ke 2011 sebesar 11,15% kemudian meningkat dari tahun 2011 ke 2012 menjadi 43%.
Selanjutnya mengalami penurunan sampai tahun 2014 dari 43% menjadi 40% dan dari 40% menjadi 20%.
Total kewajiban jangka pendek mengalami kenaikan dari tahun 2010 ke 2011 sebesar 60%. Dan 2011 ke 2012 mengalami kenaikan sebesar 2%.
Kenaikan signifikan pada tahun 2011 didominasi pada pinjaman jangka pendek dan utang usaha kepada pihak ke-3.
Total kewajiban jangka panjang tidak mengalami perubahan yang drastis selam tahun 2010 s/d 2012.
Namun pada tahun 2013 naik sebesar 14,36% dan langsung turun drastis pada 2014 sebesar -4,02%.
Tahun 2011 total kewajiban jangka panjang naik 7% dan 2012 naik 10% dari total kewajiban jangka panjang periode sebelumnya.
Posisi jumlah ekuitas tidak mengalami perubahan drastis. Namun terdapat hal menonjol di bagian non controlling interest yaitu mengalami penurunan sebesar 14% pada tahun 2012. Tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 24%. Dan sampai tahun 2014 naik sebesar 12,96%.
Penutup
Semoga Pembahasan Contoh Soal Dan Jawaban Analisis Laporan Keuangan ini membantu para pencari ilmu sekalian. Terima Kasih